Kamis, 27 Februari 2025

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak Dapat Ganggu Perkembangan Kognitif



Tangerang
 - Siti Hanifah, seorang ahli gizi, mengungkapkan bahwa masih banyak orang tua yang belum memahami betapa pentingnya mengatasi kekurangan zat besi pada anak. Padahal, kondisi ini dapat berakibat buruk pada perkembangan kognitif anak, termasuk menurunnya fokus dan kemampuan belajar mereka.

Saat ini, satu dari tiga anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi atau masalah dalam penyerapan zat besi oleh tubuh. Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanan seperti daging, ikan, telur, dan sayuran hijau.

Jika diperlukan, susu pertumbuhan yang sesuai dengan rekomendasi dokter dapat menjadi sumber tambahan untuk mencegah kekurangan zat besi. Siti Hanifah juga menyarankan agar orang tua melakukan pemeriksaan rutin atau berkonsultasi dengan ahli gizi untuk pencegahan lebih lanjut.

Sebagai bagian dari upaya edukasi, Alfamidi bekerja sama dengan SGM Eksplor untuk memberikan informasi tentang pentingnya pencegahan kekurangan zat besi melalui program edukasi masyarakat dan alat digital "kalkulator zat besi". Dengan menggunakan alat ini, orang tua dapat secara mandiri mengecek kecukupan zat besi anak mereka. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang tua dalam memastikan gizi anak-anak mereka dengan kegiatan yang akan dilakukan setiap bulan di berbagai cabang Alfamidi di Indonesia sepanjang tahun 2025.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Srikandi Goes to Campus”: PLN Edukasi Keselamatan Listrik, Kepedulian Lingkungan, dan Dorong Generasi Muda Temukan Passion Sejak Dini

Aceh, 22 Mei 2025 – Dalam upaya memperkuat peran perempuan dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, Srikandi PLN UID Aceh menggel...