Jakarta - Dokter spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, membagikan kiat untuk memenuhi asupan cairan saat menjalani puasa, terutama dengan mengonsumsi air putih guna mencegah dehidrasi.
Selama berpuasa, risiko dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh bisa terjadi, sehingga penting untuk mengatur asupan cairan dengan baik.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Mayapada Tangerang ini menjelaskan bahwa kebutuhan asupan cairan pada orang dewasa sekitar 2.000 hingga 2.500 mililiter (ml) per hari.
Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi saat berpuasa, ia menyarankan pola konsumsi air putih 4-4-2.
"Saat sahur, dianjurkan membagi konsumsi air menjadi 4 gelas, misalnya 2 gelas di awal dan 2 gelas sebelum imsak," kata dr. Mulianah, Minggu.
"Kemudian 4 gelas lagi saat berbuka puasa, misalnya 2 gelas saat berbuka dan 2 gelas setelah salat tarawih, serta 2 gelas sebelum tidur," lanjutnya.
Sementara itu, kebutuhan cairan untuk anak-anak berada dalam rentang 1.500 hingga 2.000 ml per hari.
"Misalnya, jika satu gelas berisi sekitar 200 ml, maka konsumsi bisa dibagi dengan pola 3-3-2 atau 2-4-2, tergantung kebutuhan harian anak, yang terbagi saat sahur, berbuka puasa, dan sebelum tidur," jelasnya.
Selain itu, dr. Mulianah juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aktivitas fisik selama puasa, terutama bagi penderita penyakit tertentu, seperti asam urat.
"Bagi pasien dengan risiko asam urat tinggi, sangat penting untuk menghindari dehidrasi. Oleh karena itu, waktu olahraga yang disarankan adalah sebelum berbuka atau setelah berbuka puasa," ujarnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar