Kamis, 27 Februari 2025

BPOM Kawal Fortifikasi Tepung Terigu untuk Cegah Defisiensi Mikronutrien

 


Banda Aceh
- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menegaskan komitmen lembaganya dalam mengawal implementasi fortifikasi tepung terigu untuk mengatasi defisiensi mikronutrien di Indonesia, yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan seperti anemia dan stunting.

“Sejak 2022, Pemerintah Indonesia telah memberlakukan kewajiban fortifikasi tepung terigu dengan zat besi, asam folat, dan zinc. BPOM bertugas memastikan kualitas serta keamanan pangan ini sesuai dengan standar yang ditetapkan,” kata Taruna di Banda Aceh, Kamis.

Dia juga menjelaskan bahwa rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan FAO menggarisbawahi fortifikasi tepung terigu sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan asupan zat besi dalam populasi. Berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil, juga menerapkan fortifikasi serupa dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

BPOM juga memberikan apresiasi kepada Indofood Group yang berperan penting dalam memproduksi berbagai produk pangan olahan, termasuk tepung terigu. Selain itu, Taruna menyatakan bahwa komitmen terhadap UMKM, sebagai sektor penting dalam perekonomian, sangat diharapkan agar terus berkembang dan bersaing di pasar internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Srikandi Goes to Campus”: PLN Edukasi Keselamatan Listrik, Kepedulian Lingkungan, dan Dorong Generasi Muda Temukan Passion Sejak Dini

Aceh, 22 Mei 2025 – Dalam upaya memperkuat peran perempuan dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, Srikandi PLN UID Aceh menggel...