Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengungkapkan dua alasan mengapa layanan bank emas dapat meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp245 triliun. Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa alasan pertama terkait dengan keberadaan 1.800 ton emas yang dimiliki masyarakat Indonesia dan belum terintegrasi dengan sistem keuangan formal. Pemerintah berupaya mengajak masyarakat untuk menyimpan emas mereka di bank emas, yang kemudian bisa dimonetisasi untuk mempercepat pembangunan ekonomi melalui penambahan likuiditas.
Alasan kedua adalah mengenai pemanfaatan cadangan emas dalam negeri untuk memproduksi produk turunan, yang dapat menambah nilai ekonomi. Jika Indonesia dapat mengelola cadangan emasnya sendiri, negara ini tidak perlu lagi mengimpor emas dalam jumlah besar. Ini diperkirakan akan membuka lapangan kerja baru hingga 1,8 juta orang dan meningkatkan kontribusi sektor emas terhadap PDB Indonesia sekitar Rp245 triliun.
Sebagai bagian dari ekosistem bank emas, BRI memfasilitasi transaksi melalui aplikasi BRImo dan berkolaborasi dengan anak usahanya, Pegadaian. Fitur investasi emas di BRImo memungkinkan masyarakat berinvestasi emas dengan nominal terjangkau mulai dari Rp10.000. Sejak diluncurkan pada Februari 2024, fitur ini sudah mencatat transaksi senilai Rp279,8 miliar hingga Desember 2024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar